Posts

Showing posts from May, 2025

Tulisan Keempat

Kosong Sebagai manusia yang menjalani hidup detik ke menit, menit ke jam, jam ke hari, hari ke minggu, minggu ke bulan, dan bulan ke... Gak mungkin matahari dong lanjutannya... Ya, benar, dari bulan ke tahun. Aku merasa bahwa hidup ini berjalan akrab dengan rasa sedih ketimbang rasa senang. Rasionya mungkin 7:3. Jelas yang 7 adalah sedih dan 3 adalah senang. Ini adalah rasa yang ku alami pribadi. Dewasa ini aku merasakan bahwa rasa sedih lebih sering menghampiri. Di saat bersama dengan orang banyak mungkin, rasa sedih sedikit mengabur. Akan tetapi, ketika sendirian dengan pelan dan tak bisa dihalangi rasa sedih memasuki rongga dada seperti Jokowi memasuki gorong-gorong. Sedih.  Aku pernah denger bahwa rasa sedih datang berdasarkan akumulasi dosa masa lalu dan masa sekarang. Aku mau untuk tidak mempercayai hal tersebut. Tapi semakin dipikirin, semakin kayaknya, kok, iya, ya. Sebagai manusia biasa memang kalau mau flash back  rasanya, dosaku emang kabanyakan, deh. Daripada mengu...

Tulisan Ketiga

  MASIH BERNAFAS Semakin hari bertambah manusia semakin ingin menjalani hidup yang ideal. Hidup yang ideal menjadi dambaan semua manusia. Hidup ideal dianggap adalah hidup yang semestinya; mendatangkan bahagia, membuat hidup tenang, dan hidup menjadi nikmat. Akan tetapi ada banyak versi mengenai hidup ideal, salah satunya banyak yang menganggap hidup ideal adalah hidup yang memiliki banyak uang. Hidup yang berkecukupan. Anggapan seperti demikian bolehlah kita persilakan adanya. Toh, siapa yang tidak ingin hidup bergelimangan harta dan kecukupan secara finansial. Akan tetapi tentu boleh dipersilakan juga apabila kita memiliki sudut pandang yang berbeda. Tulisan ini dibuat bukan untuk menilai mana hidup ideal yang lebih benar, lebih baik, dan lebih layak. Tentu tidak. Saya akan menuliskan hidup ideal menurut diri saya pribadi. Mungkin saya akan menuliskan beberapa kekeliruan jika, dilihat dari banyak sudut pandang pembaca. Kembali lagi karena ini tulisan yang saya buat, maka saya ang...

Tulisan Kedua

  Gadget Seorang ayah akan selalu mengharapkan dan mengusahakan yang baik-baik untuk keluarga yang dipimpinnya, lebih-lebih kepada anak-anak. Di saat ada banyak hal yang menjadi ujian dalam hidupnya, ayah selalu mendahulukan anak-anaknya. Anak-anak adalah harapan paling besar dalam hidup seorang ayah. Ke mana lagi seorang ayah memiliki pengharapan, kecuali, kepada anak-anaknya. Wajar seorang ayah menjadi orang yang sangat khawatir bahkan takut kalau anak-anaknya tidak mendengarkan perkataan dan permintaannya. Sejatinya apa yang ayah katakan dan minta kepada anak-anak hasilnya akan kembali ke anak lagi. Ayah tidak pernah ingin mengambil keuntungan dari anak-anaknya. Saya adalah seorang ayah, sebagai seorang ayah sama seperti ayah-ayah di luaran sana, saya memiliki kekhawatiran bahkan ketakutan kalau membicarakan mengenai anak-anak. Terkhusus anak perempuan karena dua orang anak saya adalah perempuan semua. Memiliki anak di jaman sekarang memang harus lebih banyak hati-hati dalam mer...